jin ular
Gangguan Jin Ular
Bismillahirrahmanirrahim.
Dua hari berturut2 ada dua orang pasien wanita yg diganggu
jin ular. Yg pertama pasien dari Panjalu, sedangkan pasien
kedua msh satu kecamatan dg ku.
Baiklah, aku akan berbagi cerita pasien pertama dari Panjalu.
Keluhannya, ia sll gatel2(merang) dan panas diseluruh
badannya. Itu terjadi tanpa jeda. Dlm artian, dari pagi ke pagi
ia trs mnrs merasakan gangguan tsb. Wajahnyapun terlihat
loyo dan tak bercahaya. Snggh prihatin aku melihatnya.
Sebelum itu terjadi, ia bermimpi kedatangan ular. Setelah ular
tsb melewati pintu, tiba2 si ular berubah menjadi seorang
pemuda yg ganteng sekali. Tak sangka dan tak diduga, si ular
tsb mengajak kawin dg si pasien, dg jaminan sgl kebutuhan
si pasien akan dipenuhi. Dg satu sarat, hrs menyediakan
kamar husus yg tak boleh diinjak orang lain. Untungnya, si
pasien menolak, krn memang ia tlh bersuami. Ahirnya, si ular
tsb pulang menuju kebun yg gelap.
Selain itu, iapun menceritakan mimpinya dg seorang nenek.
Dlm mimpi tsb, si nenek menawarkan cincin yg indah. Tapi,
sipasien gak mau. Celakanya, si nenek itu marah. Lalu, dg
paksa cincin tsb dimasukin scr paksa ke jari si pasien. Nmn,
krn si pasien gak mau, lalu setelah si cin cin tsb dimasukin ke
jarinya, ia lepaskan kembali. Nmn tiba2, tubuh sipasien
langsung panas. Dan rasa panas tsb tak berhenti sampai ia
bangun dari tidurnya.
Setelah si pasien bertutur spt itu, aku menduga bahwa rasa
panas tsb bersumber dari si nenek jadi2an. Sedangkan rasa
gatal mungkin bersumber dari ular yg mengajaknya kawin,
wallahu'alam.
Dlm proses ruqyah, ada yg menarik. Kaki si pasien kulihat
mengejang, lalu, reeetttttt, seolah ada sesuatu yg mengikat,
hingga dua kakinya merapat begitu ketat. Sipasien kulihat
panik. Nmn aku trs kasih dorongan spy ia jangan takut dan
menyerah. Tak lama kemudian tanpa diduga, scr replek ia
berdiri. Nmn sayang, kakinya kaku, hingga pas berdiri, ia tak
punya keseimbangan. Lalu ia kusuruh duduk kembali.
Selama sejam tak ada tanda2 menyerah dari makhluq
pengganggu. Dan krn waktu sdh mendekati magrib, proses
ruqyah pun dihentikan, dan ia kusarankan utk dilanjutkan di
rumah seorang perempuan mualaf pd waktu malamnya.
Pada proses ruqyah kedua, si pasien tiba2 kehlangan
keseimbangan...pingsan. Dan aku pun tak mau melanjutkan
proses ruqyah, mengingat kondisi pisiknya yg tak kondusif.
Setelah si pasien pulih dari pingsannya, aku baru ingat, bhw
sebelumnya aku lupa bertanya tentang keluarga dan
leluhurnya. Barangkali, keluarga dan leluhurnya punya
barang2 pusaka, atau menganut ilmu2 yg melibatkan
persekutuannya dg jin.
Dan memang benar, bhw keluarganya punya barang pusaka
keris sebanyak 7 buah, yg tadi sama anaku sdh dibakar. Mnrt
keterangannya, bhw sebagian keris tsb prnh dikasihkan kpd
saudaranya, nmn selalu balik lg. Krn itu, keluarga si pasien
makin takut dg keris2 rongsokan tsb. Saking takutnya, tiap
bulan mulud si keris tsb sll dimandiin.
Ketika aku sarankan spy barang2 pusaka tsb dibawa utk
dimusnahkan, tentu saja keluarga sipasien ketakutan. Nmn
setelah kujelaskan sedemikian rupa, ahirnya mrk
menyerahkan barang2 tsb.
Setelah keris itu kubakar, aku kontak saudara sipasien utk
kembali diruqyah sambil menyatakan ikrar pemutus. Akan
tetapi, si pasien menjadi takut, setelah ada hawa dingin yg
masuk keperutnya, bersamaan dg datangnya keris2 pusaka
dari keluarganya yg dibawa adiknya.
Ikhwan dan akhwat fillah, aku tak mesti menjelaskan tentang
pelajaran apa yg hrs kita ambil dari kisah tsb, krn sdh jelas.
Krn itu, aku hanya berdo'a, smg ia kembali bangkit dg
keberanian utk melawan makhluk2 pengganggu, hingga ia
bisa sembuh scr total, aamiin. Barokallahufikum,
wassalamu'alaikum
Komentar
Posting Komentar